Pembeda Itu Bernama "Pengalaman Hidup"
Beberapa tahun kemarin saya diberi pertanyaan seorang rekan, bagaimanakah cara menulis buku motivasi. Saya lalu memberi kiatnya sekalian tidak lupa menjelaskan jika buku motivasi atau naskah ide semakin lebih punyai power, kemampuan, bertenaga bila penulisnya punyai pengalaman hidup yang cukup. Makin banyak pengalaman hidupnya karena itu makin gampang dia tuliskan naskah inspiratif, berikan motivasi, serta membuat cerah.
Bila kita perhatikan bermacam naskah motivasi baik itu berbentuk buku atau artikel, dahulu sampai sekarang, tidak akan jauh sangat dari topik kegigihan, kesabaran, semangat tidak mudah menyerah, bangun dari ketidakberhasilan, berpengharapan, misi serta visi, memikir positif, melakukan tindakan positif, produktivitas, kreasi, team kerja, serta semacamnya. Lalu, apa sama didalamnya atau langkah pengutaraan tulisannya?
Itu pertanyaan yang perlu. Tentu ada pembeda dalam tiap tulisan yang dikatakan. Pembeda itu yang dapat saya namakan "pengalaman hidup". Tiap penulis atau pengarang mempunyai bermacam pengalaman hidup. Dari banyak pengalaman hidup itu, banyak salah satunya yang bisa dipilih jadi topik, latar, atau pemantik ide untuk menulis. Walau banyak buku motivasi atau ide, contohnya, semasing buku mempunyai pembedanya. Pembeda itu lahir dari semasing penulis serta berawal pengalaman dari hidup.
Tidak hanya naskah motivasi, tulisan tipe lain juga, walau bertopik sama, isi dan penyampaiannya bisa tidak sama. Satu kali lagi, pengalaman hidup penulislah yang memperbedakannya. Seorang penulis yang dapat memaknai pengalaman hidup secara baik, entahlah itu pengalaman pahit atau manis, maka gampang juga membuat tulisan yang berkualitas serta menarik dibaca.
Pengalaman hidup yang lain punya pengaruh pada langkah memikir, langkah sampaikan opini atau info. Walau tulisan bertopik sama, dengan background pengetahuan yang serupa, tetap tidak sama hasil tulisannya sebab tidak sama juga pengalaman hidup. Penulis yang telah masak pengalaman, banyak merasai pahit manisnya kehidupan, akan makin gampang tuliskan beberapa hal, secara cepat, namun memberikan inspirasi.
Menulis untuknya seperti sebentuk percakapan mudah, tercantum pada kalimat untuk kalimat yang renyah, serta gampang dimengerti. Bukan hanya itu. Sebab menulis dengan penuh penjiwaan dilatari pengalaman hidup karena itu isi tulisannya juga gampang sentuh hati beberapa pembacanya. Tersisip filosofi kehidupan dalam tiap tulisannya serta itu dapat jadi bahan pelajaran yang mudah dan menarik untuk beberapa orang.
Bila Anda kebetulan pehobi baca, baik itu bacaan berbentuk novel, puisi, cerpen, atau bentuk tulisan lain dalam frame nonfiksi, serta gampang tersentuh dengan isi tulisannya; itu bermakna si penulisnya sedang "main-main" dengan pengalaman hidup. Si penulis sedang kesenangan menyusun kata yang membuat bahagia, seperti permainan yang terkadang membahagiakan, terkadang menyakitkan. Serta itu, di nikmati!
Bagaimana kita dapat tentukan jika satu tulisan bertopik sama, tetapi isi serta langkah penyampaiannya tidak sama? Tidak perlu repot. Ambil tulisan ini untuk contoh. Saya tuliskan ini dalam frame topik 'menulis', hoby, tersisip beberapa kata inspiratif. Apa Anda sempat membaca tulisan yang sama juga dengan tulisan yang saya bikin ini? Apa isi serta langkah penyampaiannya sama?
Jadi, tidak perlu resah saat kita mendapatkan banyak tulisan yang mengusung rumor atau tema yang serupa. Semasa Anda menulis tanpa ada lupakan pengalaman hidup yang telah Anda punya karena itu tetap ada pembedanya. Tetap ada daya tariknya.
Hal yang seringkali di ajarkan pada kelas menulis ialah langkah ini: menulislah diawali pada yang paling dekat dengan Anda. Nah, salah satunya yang paling dekat itu ialah pengalaman hidup. Bila tulisan ditingkatkan pengalaman dari hidup lalu digabungkan dengan ilmu dan pengetahuan, nalar, serta beberapa bahan tulisan yang kita punya karena itu apakah yang kita hasilkan akan makin bermutu.
.jpg)