Mengenal Si Cantik yang Berpedang
Tanaman hias bunga di Indonesia sangat bermacam hingga banyak tipe tanaman hias bunga yang kurang diketahui oleh warga seperti bunga cantik satu ini yakni bunga gladiol.
Bunga yang mempunyai beberapa jenis warna serta ukuran bunganya yang lumayan besar jadi benar-benar menarik saat disaksikan, serta bentuk bunganya juga berlainan bergantung dari varietas bunga gladiol itu.
Ada beberapa varietas gladiol yang telah berada di Indonesia, beberapa varietas tanaman gladiol dibuat dari Balai Riset Tanaman Hias.
Nama gladiol datang dari bahasa latin yakni Gladiolus yang bermakna pedang yang bisa disaksikan dari bentuk daunnya yang sempit serta panjang seperti pedang.
Meskipun tanaman gladiol mempunyai daun yang seperti pedang tapi tanaman ini membuahkan bunga yang benar-benar cantik yang indah. Kecantikan serta keelokannya itu membuat tanaman ini seringkali dibuat untuk tanaman hias di taman atau dibuat untuk bunga hias potong untuk dekor atau bouquet. Disamping itu, kemekaran bunga gladiol bisa bertahan semasa 5-10 hari.
(dokumentasi pribadi) Tanaman gladiol bisa tumbuh secara baik pada lingkungan dengan ketinggian 600 -- 1400 mdpl, bersuhu 10 - 25oC, serta harus memperoleh cahaya matahari penuh atau tempat yang tidak ternaungi. Tanaman ini juga bisa ditanam di media tanam tanah saja.
Biasanya tanaman ditanam dari benih yang memiliki ukuran kecil, tidak sama dengan gladiol yang dimana ditanam memakai subang gladiol yang ukurannya lumayan besar. Subang itu ditanam di dalam media dengan kedalaman kira-kira 10 cm untuk menahan robohnya tanaman waktu telah makin besar.
(dokumentasi pribadi) Perawatan pada tanaman gladiol juga tidak sulit, cukup lakukan penyiraman serta pemupukan. Penyiraman yang dilaksanakan menyesuikan situasi media tanam supaya tidak ada penyiraman yang terlalu berlebih sebab bisa mengakibatkan subang di media tanam jadi busuk.
Berdasar pengalaman saya, tanaman gladiol cukup disiram dua hari sekali. Pemupukan yang diberi mencakup pupuk NPK yang banyak dipasarkan dipasaran seperti pupuk urea untuk faktor hara N, pupuk Pupuk TSP (Triple Super Phosphate) untuk faktor hara P serta pupuk KCL untuk faktor hara K.
Gempuran hama yang menggempur tanaman gladiol penting diingat. Hama yang saya temui pada tanaman gladiol yang saya tanam ialah ulat grayak yang mengonsumsi daun tanaman ini.
Gempuran hama yang cukup dikontrol dengan penyemprotan insektisida, tapi sehubungan gempuran hama yang menggempur tanaman gladiol saya tidak banyak karena itu pengaturan yang saya kerjakan ialah dengan cara manual.